“Allahhuakbar…Allahuakbar...” Suara
adzan Subuh
berkumandang dari Mesjid Besar Al Muhajirin. “Jul…Subuh
Jul,” panggil
seseorang di sampingku. “Iyaaa…” jawabku
berat dengan suara lirih karena masih ngantuk. “Ayo bangun
kita harus mandi segera, setelah
sholat kita langsung berangkat,” panggilnya
lagi sambil menggerakan tubuh ku. Aku langsung teringat dengan rencana yang
telah kami buat pagi kemarin. Langsung
tanpa berfikir panjang aku bangun dan langsung
mandi dan bersiap-siap sholat shubuh berjamaah di mesjid yang berjarak kira-kira
200 m dari asrama tempat tinggal kami.
Matahari
sudah tampakan sinarnya yang cerah pada pagi itu dengan penampilan yang elegan
berbaju kaos coklat ditimpa jaket hitam serta bercelana jins
sudah cukup menampakan bahwa aku siap untuk menuju ke suatu tempat yang jarang aku kunjungi.
“Udah siap semuanya belum?”
sapa Rafii dengan penampilan khasnya yang sudah
siap juga. “Jam...jam ku mana...!!”
teriak donal yang merupakan teman sekamarnya. “Sudahlah
nanti baru cari jam entar kita kesiangan dimarahin akhwatnya,”
pangkas Rafii. Akhwat yang dimaksud itu teman-teman
mahasiswi seangkatan yang akan ikut
dengan kami. Yang sebagian memang
agak rewel sih. Mungkin
sudah fitrahnya ya. (Ups…). “Ayo
berangkat sudah,” tambah Aldi
teman sekamar ku.
Setelah
sampai di asrama akhwat kami pun disuguhi segelas kacang hijau untuk sarapan
sebelum berangkat. “Alhamdullillah…meskipun
kadang rewel tapi
paham saja
keinginan pagi-pagi begini,” gumamku dalam hati. Setelah sarapan kami pun berangkat dengan
menggunakan motor.
Kurang
lebih satu jam berlalu tepatnya pukul 08 :11 wita saat
itu kami sudah sampai ke kota tujuan kami yaitu Tenggarog atau yang sering di
sebut Kota Raja
karena merupakan daerah berdirinya kerajaan tertua di Indonesia
yaitu Kerajaan
Kutai Kartanegara atau jika yang minat sepak bola
pasti kenal dengan tim sepak bolanya, Mitra
Kukar.
Perjalanan
yang ditempuh terasa cukup panjang karena romobongan
lumayan kencang mengendarai motornya sampai-sampai
membuat ku ngantuk. Hehe. Alias pelaan
sekali...Faktor akhwatnya yang tak biasa laju-laju bawa motor. Tapi ya sudahlah
yang penting selamat sampai tujauan.
Setelah
sampai ke kota Raja tersebut entah angin apa dan
dari mana yang datang sehingga merubah perasaan ku yang tadi masih kacau dan
ngantuk sekarang seakan hilang seketika. Apalagi
ketika menaiki perahu yang menyeberangkan
kami. Huussh...
kencang banget anginnya membuat ku lupa dengan segenap masalah yang ada.
Setelah perahu merapat, perjalanan kami tidak berhenti sampai di situ.
Masih rute yang
harus kami tempuh sesuai dengan rencana kami untuk mengunjungi salah satu rumah
sahabat kami yang lumayan jauh dari kota Raja ini.
Selanjutnya
kami menuju ke Desa Sebulu dengan jarak tempuh yang kurang lebih sama. Namun
jalannya yang berbeda. Maklum jalan desa
kan beda dengan jalan kota. Tapi itulah tantanganya. Kami
juga masih dipertemukan dengan penyeberangan
yang mengasyikan. Meskipun
bayar ongkos nyeberangnya yang nggk
asik hehe.
Setelah
sampai di rumah sahabat kami itu, kami disambut hangat oleh kedua orang tua Rafii. Yang
paling berkesan ya tau sendirilah kalau mahasiswa perantau di bagian cerita yang banyak makanannya
apalagi makanannya khas desa
banget. Ada sayur rebung
didampingi sambel favorit
ditambah lagi oleh kehadiran ikan goreng di hadapan kami yang sudah cukup kelaparan sejak pagi. Membuat lidah kami tak sabar
menyantapnya.
“Ayo silahkan makan dulu,” ajak
ibu dan bapak rafii dengan logat khas Kutainya.
Karena perjalanan yang cukup panjang jadi laper banget tanpa kompromi lagi satu
per satu piring kami angkat dan dengan
lahapnya kami sembilan saudara menyantap makanan yang sudah tersedia di hadapan
kami itu.
“Jangan malu-malu habisin saja
makananya,” kata ibu Rafii.
“Ya bu ndak perlu disuruh ntar habis juga
sama kami,” sahut Widya
yang membuat suasana jadi riuh penuh tawa. Tidak
hanya itu kami seakan seperti tamu yang merepotkan karena kembali dihidangkan
dengan minuman yang menggoda yaitu air
kelapa muda bahkan sampai jadi bekal buat pulang juga.
Tak
terasa hampir pukul 12 siang kami berada di rumah Rafii
dalam keadan yang hangat dengan canda gurau dan sempat silaturahmi dengan tetangga
Rafii akhirnya kami memutuskan untuk
pamit ke Tenggarong dan pastinya tidak lupa foto
keluaraga di situ hehe.
Seusai foto bareng dan berpamitan, kami pun
bergegas meluncur ke Tenggarong.
Sesampainya di
Tenggarong, tepat
di depan museum Kerajaan Kutai, kami
melihat-lihat benda sejarah di sana. Sebelum
masuk ke dalam museum, kami
sempat menyantap tiga buah durian yang
dibeli Arini dan Fauziah
di warung buah tepi jalan. Setelah menyantap
durian yang lumayan membuat segar nafas saat berbicara, hehe, segaarr…(tutup hidung), kami pun langsung masuk ke situs
sejarah itu sambil eksis di alamnya.
Setelah
itu, kami lanjut melancong ke Planetarium
Tenggarong. Menyeramkan awalnya ketika masuk di dalam karena
keadaannya gelap, sempat
mau kelaur karena takut. Tapi lama kelamaan
malah menyenangkan. Oia, ada salah satu
dari kami ternyata cuma numpang
tidur di dalamya. Mau tahu siapa? Mari kita
Tanya pada angin yang berhembus J . Suguhan tontotan 3D di Planetarium sungguh mencengangkan. Bikin
takjub. Ya
saya sih belagak kayak mahasiswa fisika
saja disana karena yang muncul
planet-planet gitu jadi sok memperhatikan hehe.
Tak
terasa hampir pukul 5 sore kami pun bergegas langsung pulang dan sesampai di Samarinda , rihlah kali ini kami tutup dengan
makan malam bersama sambil diskusi kecil
di warung makan Jogja Jl. Perjuangan 1. Stelah
itu kami menuju ke asrama masing-masing dalam keadaan yang cukup
lelah tapi puas senang gembira.
Itulah
sedikit goresan awal tahun 2015 yang kami jalani bersama. Ini merupakan catatan
awal tahun yang cukup berkesan buat saya karena bisa bersama-sama dalam waktu
yang lama sebelum pada akhirnya nanti akan sibuk kembali dengan
aktifitas kami masing-masing. Untuk Rafii, Aldi, Donal, Arini, Fauziah, Putri, Puji, Widya
semoga rihlah awal
tahun
yang kita lakukan ini merupakan sebuah catatan positif
dalam
memulai lembaran catatan selanjutnya untuk bangkit lebih baik
lagi.
By Ajijul Karnaen, Etoser Samarinda Angkatan
2012. Mahasiswa PKN, FKIP, Unmul.